Berita Samarinda Terkini

Kuliah Umum di Untag Samarinda, Emir Moeis Tekankan Pentingnya Nasionalisme pada Generasi Z

Politikus dan Penggiat Pendidikan Emir Moeis kembali menggelar acara kuliah umum di Universitas 17 Agustus Samarinda, Kalimantan Timur

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Politikus dan Penggiat Pendidikan Emir Moeis kembali menggelar acara kuliah umum di Universitas 17 Agustus Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (1/11/203).TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

Keterlibatan anak-anak Kalimantan Timur dalam pembangunan sebetulnya sudah ada.

"Rata-rata yang bekerja dalam pembangunan IKN adalah anak-anak Kaltim. Keterlibatan anak-anak Kaltim sudah ada. Beberapa dosen teknik dari Untag juga ikut dilibatkan menjadi konsultan, karena sudah ada MOU supaya SDM dari perguruan tinggi di Kaltim termasuk dari Untag juga dipakai," jelas Marjoni.

Bahkan, lanjutnya, Direktorat Jenderal Balai Konstruksi Kementerian PUPR sudah mendidik 300-an orang untuk siap masuk ke IKN.

Dosen-dosen teknik Untag banyak dipakai jadi konsultan, karena dosen-dosen teknik sipil Untag level doktornya banyak.

Namun, sekarang tergantung kesiapan, apakah mereka yang sudah dilatih itu mampu bekerja, kalau kita tidak siap tentunya akan tertinggal.

Maksud Marjoni, agar tidak ada stigma IKN tak melibatkan kita masyarakat Kaltim.

"Ibarat sepak bola, kalau kalian tidak bisa main bola ya tdk bisa jadi pemain, cukup penonton," kata Marjoni.

Untuk itu, rektor Untag tersebut mengajak seluruh generasi Z, khususnya yang ada di Untag mulai sekarang mulai mempersiapkan diri.

Persiapan itu jangan hanya mengharapkan dari kampus, tetapi juga dari luar.

"Ijazah saja tdk cukup, masih haru disertifikasi profesi, supaya nanti kalau lulus sudah siap pakai. Bahkan, anak-anak Untag harus menjadi SDM unggul bukan hanya di IKN tapi di mana pun. Saya mau 10-20 tahun lagi ada lulusan Untag jadi pemimpin atau pejabat di IKN," tambahnya.

Ia juga menekankan generasi Z saat ini, harus percaya diri, dan tidak minder berhadapan dengan lulusan Universitas Indonesia, ITB, UGM dan perguruan tinggi negeri lainnya.

Ia mencontohkan dirinya ketika mengambil program strata-2, diejek kalau Untag itu universitas mudah lulus.

Baca juga: Emir Moeis Jadi Komisaris PT Pupuk Iskandar Muda, PSI: Kenapa harus Mantan Koruptor?

Namun, ketika ada seorang dosen mata kuliah analisis keuangan memberikan soal akutansi sulit dan siapa yang bisa menjawab secara benar maka mahasiswa itu tidak perlu ikut final test (ujian akhir).

Marjoni termasuk yang menjawab benar waktu itu, dari 35 orang mahasiswa yang sebagian besar lulusan perguruan tinggi negeri dari Pulau Jawa.

"Pengalaman ini saya jadikan inspirasi dan sering saya ceritakan kalau sedang jadi pembicara. Ini penting supaya kalian jangan minder berhadapan dengan UGM, UI. Baju itu siapa yg pakai," jelas Marjoni lagi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved