Ibu Kota Negara

Amankan Perairan IKN Nusantara, TNI Angkatan Laut Pasang Sensor Awasi Perlintasan di ALKI II

Amankan perairan IKN Nusantara, TNI Angkatan Laut pasang sensor awasi perlintasan di ALKI II

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan sensor berbasis kabel bawah laut untuk deteksi tsunami akibat longsoran bawah laut di Selat Makassar. Amankan perairan IKN Nusantara, TNI Angkatan Laut pasang sensor awasi perlintasan di ALKI II 

Jokowi Berkantor di IKN

Diketahui, 6 bulan lagi upacara 17 Agustus pertama akan digelar di Istana Presiden yang baru di IKN.

Akselerasi percepatan pembangunan infrastruktur di IKN pun dilakukan.

Terbaru, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur Rozali Indra Saputra, Selasa (27/2/2024) mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Presiden Jokowi tertarik berkantor di IKN, membersamai Menteri Basuki yang akan tinggal di RTJM pada Bulan Juni.

"Dengan demikian kami harus mempersiapkan kediaman presiden.

Mungkin Maret mulai dibangun, dan Juli 2024 ditargetkan tuntas," ucapnya.

Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerapkan sejumlah strategi akseleratif guna mengejar target yang telah ditetapkan dalam rapat koordinasi bersama Sekretariat Presiden (Setpres) Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Menurut Indra, tahapan percepatan pembangunan infrastruktur dibahas pada setiap pekan dalam rapat koordinasi dengan Setpres dan Tim Gabungan Percepatan Pekerjaan Infrastruktur IKN.

Ada skenario khusus untuk upacara peringatan HUT ke-79 RI dengan langkah-langkah percepatan yang telah disepakati bersama.

"Hal ini karena pembangunan IKN adalah tanggung jawab bersama, lintas sektor, lintas kementerian dan lembaga, termasuk dengan Otorita IKN (IKN).

Jadi koordinasi, sinergi, dan integrasi demikian penting," papar Indra.

Baca juga: 12 Ribu ASN Bakal Dipindahkan ke IKN Mulai Juli 2024, Rumah tak Perlu Sewa, Diusul Dapat Insentif

Dia mengungkapkan strategi akseleratif tersebut adalah dengan menambah peralatan kerja, jam kerja dalam tiga giliran (shift), dan jumlah pekerja konstruksi.

Tambahan pekerja konstruksi diestimasikan sekitar 6.000 orang dari yang ada saat ini yang sudah mencapai 15.000 orang.

Untuk mengakomodasi tambahan jumlah pekerja konstruksi ini, akan dibangun 12 tower Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) dengan kapasitas 500 pekerja per tower.

"Sebanyak 8-9 tower HPK akan mulai dikerjakan konstruksinya pada Juli 2024, seraya menunggu kepastian dari OIKN," sebut Indra.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved