Ibu Kota Negara

Tahun Ini Investor Luar Negeri Bangun 70 Tower Rusun ASN di IKN Nusantara, Dari China dan Malaysia

Tahun ini investor luar negeri bangun 70 tower rusun ASN di IKN Nusantara, dari China dan Malaysia

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO/Sekretariat Presiden
BANGUN IKN NUSANTARA - Presiden Joko Widodo melakukan seremoni penyelesaian akhir atau topping off hunian aparatur sipil negara. Tahun ini investor luar negeri bangun 70 tower rusun ASN di IKN Nusantara, dari China dan Malaysia 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan rumah susun untuk Aparatur Sipil Negara atau ASN di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur terus dikebut.

Saat ini, Pemerintah sedang membangun 47 tower ASN di IKN Nusantara.

Terbaru, investor asal China dan Malaysia dikabarkan segera turun gunung membangun rumah susun untuk ASN di IKN.

Sebanyak 70 tower rumah susun untuk ASN di Ibu Kota Nusantara dengan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) mulai digarap pada tahun 2024.

Baca juga: Pj Bupati PPU Serahkan Hak Warga yang Terdampak Pembangunan Bandara VVIP IKN

Baca juga: Titik Nol IKN Nusantara Ditutup Sementara, Cek Alternatif Lokasi Lain yang Bisa Dikunjungi

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN (OIKN) Agung Wicaksono saat ditemui dalam market sounding investor perumahan IKN di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Tercatat ada 7 perusahaan yang terlibat dalam KPBU rusun ASN IKN ini, dan dua di antaranya berasal dari luar negeri, yakni China dan Malaysia.

"Ini akan ditargetkan dibangun tahun ini, total 70 tower dari 7 pemrakarsa itu, 70 tower sesuai timeline mulai dibangun tahun ini," ujar Agung.

Sementara total rusun ASN yang akan dibangun dengan skema KPBU ini mencapai 166 tower rusun dan 159 rumah tapak ASN di IKN.

Badan usaha yang terlibat berasal dari dalam dan luar negeri.

Badan usaha dari dalam negeri, antara lain PT Summarecon Agung Tbk dengan 6 tower, PT Perintis Triniti Properti Tbk 8 tower, PT Nindya Karya 8 tower, PT Intiland Development Tbk 109 tower, PT Ciputra Development Tbk 10 tower dan 20 rumah tapak, serta Rockfields yang masih dikonfirmasi.

Kemudian badan usaha luar negeri, meliputi Citic Construction dari China yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan 60 tower rusun untuk pegawai Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Hankam), Maxim dari Malaysia 10 tower, dan IJM dari Malaysia 20 tower.

Baca juga: Putra Kaltim Bersiaplah MenPAN-RB Sebut Akan Ada Penerimaan 2 Juta ASN, Jangan Sampai tak Ada di IKN

Baca juga: IKN Nusantara Butuh Investasi Rp 150 T Khusus untuk Hunian, Daftar Investor yang Sudah Masuk IKN

Adapun total nilai investasi dari proyek jumbo tersebut masih fluktuatif, namun diperkirakan belanja modalnya akan mencapai lebih kurang Rp 50 triliun.

"Tergantung feasibility study (FS), masih berubah. Tapi paling tidak sekitar Rp 50 triliun untuk yang ini tadi, dari capital expenditure (capex) saja bisa Rp 50 triliun," tuntas Agung.

Butuh Rp 150 T untuk Hunian

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan total kebutuhan investasi khusus untuk pembangunan hunian di IKN, Kalimantan Timur mencapai Rp 150 triliun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved