Berita Kaltim Terkini
Bulog Kaltimtara Amankan Stok 20 Ribu Ton Beras, Atasi Kendala Panen Tidak Merata
Dalam antisipasi bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Bulog wilayah Kaltim-Kaltara memastikan bahwa persediaan beras lokal cukup untuk memenuhi.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam antisipasi bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Bulog wilayah Kaltim-Kaltara memastikan bahwa persediaan beras lokal cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.
Pimpinan Bulog Kaltim-Kaltara, Mersi Windrayani, memberikan jaminan bahwa dengan adanya 20 ribu ton beras di gudang, keamanan pangan akan terjaga setidaknya sampai Juni 2024.
Mersi menyatakan, untuk menjaga stabilitas harga, pihaknya akan mendistribusikan beras medium dan beras SPHP ke berbagai pasar tradisional di Balikpapan dan area sekitarnya di Kalimantan Timur.
"Beras SPHP ini diharapkan dapat menstabilkan harga di pasar, sehingga memungkinkan warga untuk mendapatkan beras dengan harga yang wajar," ucapnya kepada TribunKaltim.co.
Baca juga: Stok Beras di Kaltim Aman Jelang Ramadan, Ketersediaan di Bulog Kaltimtara Capai 20 Ribu Ton
Walaupun hasil panen belum merata di beberapa daerah, Bulog tetap fokus pada penyerapan beras produksi lokal.
Sementara itu, sebagian besar beras yang didistribusikan saat ini adalah impor dari Thailand.
"Kami telah berkolaborasi dengan pemerintah dalam inisiatif pangan terjangkau yang dimulai bulan lalu, dan beras ini bisa didapatkan mulai dari kantor dinas setempat hingga tingkat kelurahan," lanjut Mersi.
Dengan serangkaian tindakan ini, Mersi meneruskan, Bulog memastikan stabilitas harga dan ketersediaan beras.
Diketahui saat ini, Bulog Kaltimra sedang melakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan kualitas beras yang tersimpan.
Pemeliharaan ini penting untuk mencegah kontaminasi dan serangan hama pada beras.
Baca juga: Bulog Kaltimtara Dukung Ketersediaan Pasokan Pangan dan Stabilitas Harga saat Pembangunan IKN
Perwakilan Bulog Kaltimra, Ika, menginformasikan bahwa ada sekitar 2.000 ton beras yang sedang dalam proses pemeliharaan.
Beras ini adalah bagian dari cadangan nasional yang telah disimpan untuk waktu yang lama.
Ika menjelaskan proses pemeliharaan beras ini diperkirakan memakan waktu sekitar 10 hari.
Dia juga menambahkan bahwa karena proses pemeliharaan ini, distribusi beras ke pasar sementara waktu terhenti.
"Stok yang saat ini ada di tangan pedagang merupakan distribusi terakhir sebelum kami melakukan penutupan gudang," ucap Ika.
Namun, Ika menegaskan bahwa distribusi beras dari Bulog ke pasar akan segera dilanjutkan.
"Diperkirakan pada tanggal 13 atau 14 Maret, distribusi akan kembali berjalan normal," pungkasnya.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
6 Wilayah dengan Indeks Ketimpangan Gender Tertinggi di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Waspadai Perubahan Cuaca Akhir Tahun di Kaltim, Basarnas Tekankan Pentingnya Informasi BMKG |
![]() |
---|
Mantan DPRD Berau Resmi Mundur dari NasDem, Pilih Fokus Keluarga |
![]() |
---|
Pemegang KIA di Kaltim Kini Bisa Dapat Diskon Wisata dan Hiburan |
![]() |
---|
POPULER KALTIM: Guru di Kubar Mogok Kerja, Marbot Kaltim Dapat Insentif Jospol, BBM Ilegal di PPU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.