Berita Bontang Terkini

17 Remaja Peminta Sumbangan Ilegal Terjaring Razia Satpol PP Bontang

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bontang menidak tegas puluhan remaja, peminta sumbangan masjid yang berkeliaran di jalan protokol

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
RAZIA - 5 remaja diangkut kekantor Satpol PP Kota Bontang, lantaran memungut sumbangan secara ilegal.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bontang menidak tegas puluhan remaja, peminta sumbangan masjid yang berkeliaran beberapa di jalan protokol dan pemukiman masyarakat.

Kepala Satpol-PP Ahmad Yani mengatakan mereka ditertibkan saat pihaknya sedang turun berpatroli ke ruas jalan protokol.

Terhitung ada 4 titik lokasi yang disasar, misalnya simpang 3 Ramayana, Yabis, Lok Tuan dan Jalan Imam Bonjol.

Tak hanya ditemukan di ruas jalan, peminta sumbangan juga ditemukan di kompleks perumahan Bukit Sekatub Damai (BSD).

“Kami tertibkan untuk kami bina anak-anak remaja ini, dan kami arahkan untuk minta izin dulu ke Dinsos,” ungkapnya.

Baca juga: Dua Perempuan Penghibur dari Kalsel dan Kalteng Terjaring Razia Satpol PP Paser

Baca juga: 10 Muda Mudi di Tarakan Terjaring Razia Satpol PP di Losmen dan Kontrakan

Menurut Yani, dari 5 lokasi tersebut petugas menga 17 remaja. Mereka terdata dari berasal dari Bontang dan setelah diverifikasi lebih lanjut, semuanya merupakan pihak yang ditugaskan dari masjid.

Namun, secara prosedural mereka belum mendapat izin dari dinas yang bersangkutan.

“Sesuai aturan, semua kegiatan yang sifatnya meminta bantuan itu wajib harus kantongi izin dari Dinsos,” kata Yani saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Selasa (26/3/2024).

Yani menjelaskan, penertiban ini dilakukan karena melanggar Perda Bontang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Serta Pelindungan Masyarakat.

Baca juga: Puluhan Pelajar di Samarinda Terjaring Razia Satpol PP Karena Membolos Pada Jam Sekolah

“Kami berharap masyarakat untuk tidak gampang berempati. Kalau mau menyalurkan bantuan ada Basnaz, atau Yaumil. Atau bisa langsung ke masjid dan tempat-tempat yang memang butuh bantuan. Karena kita tidak tahu niat orang,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved