Berita Nasional Terkini

Pengamat Bocorkan Kode Keras dari Prabowo akan Ada 1-2 Partai Jadi Oposisi, Minta Jangan Ganggu

Pengamat bocorkan kode keras dari Prabowo Subianto akan Ada 1-2 partai jadi oposisi, minta jangan ganggu

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Dok Tribunnews.com
Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Pengamat bocorkan kode keras dari Prabowo Subianto akan Ada 1-2 partai jadi oposisi, minta jangan gangguemahanan Presiden terpilih 

Menurutnya, upaya itu langsung dilakukan usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan Prabowo sebagai pemenang Pilpres 2024

Yusak melihat bahwa kemudian ada partai politik yang tidak mau bergabung membangun bangsa itulah fakta dinamika poltik yang terjadi.

"PDI Perjuangan menunjukkan kesan tidak ingin bergabung dengan pertimbangan politik tertentu dan belakangan sikap Pak Ganjar menyatakan akan menjadi oposisi," ucap Yusak kepada Tribun Network, Jumat (10/5).

Meskipun sikap resmi PDI Perjuangan baru akan diputuskan pada Rakernas nanti.

Prabowo tampaknya berharap tidak ada parpol opsisi yang menggangu pemerintahannya nanti.

Dalam artian pihak yang menolak ini tentu tidak menghambat seluruh program pembangunan bangsa ke depan.

"Saya kira warning Pak Prabowo harus ditafsirkan sebagai upaya beliau untuk mulai bekerja melibatkan semua komponen anak bangsa termasuk semua entitas politik.

Sebetulnya diksi tidak mengganggu itu multitafsir.

Yusak lebih senang memaknai bahwa Prabowo sudah berikhtiar mengajak tetapi kalau toh tidak mau ya sudah. 

Dalam bahasa Pak Prabowo jadilah penonton yang baik, bukan penonton yang menghambat.

"Kecuali Pak Prabowo tidak mengajak itu lain lagi konteksnya (dalam hal anggapan pemimpin otoriter)," ucapnya

Prabowo terang-terangan merangkul kepada seluruh partai yang kalah untuk membangun bangsa.

Dekan Fisip Universitas Pamulang itu menuturkan perkembangan politik ini kan tetap bergerak dinamis, sekarang Presiden Jokowi masih menjabat setelah lengser ini yang menjadi pertanyaan.

Baca juga: Zulhas Beber 4 Kader PAN Bakal Didorong Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, tak Ada Eko Patrio

Terlebih Jokowi kini tidak memiliki kendaraan politik karena tidak lagi menjadi kader PDIP.

"Ini yang sering saya katakan meskipun Pak Jokowi menjadi bintang elektoral di tiga pemilu terakhir tetapi kan ada fase di mana bintang elektoral akan pudar dengan sendirinya," urai Yusak.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved