Berita Samarinda Terkini

Jembatan Mahulu Samarinda Uji Beban Dinamis Setelah 16 Tahun Berdiri

Hari cukup terik saat jalur Jembatan Mahulu, Kota Samarinda mendadak padat merayap pada Pukul 13.00 Wita, Kamis (4/7/2024)

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Proses pengujian beban dinamis oleh Kementerian PUPR di Jembatan Mahulu Samarinda, Kamis (4/7/2024).TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hari cukup terik saat jalur Jembatan Mahulu, Kota Samarinda mendadak padat merayap pada Pukul 13.00 Wita, Kamis (4/7/2024).

Rupanya kepadatan itu dipicu sebuah tenda biru mini yang mendadak berdiri di tengah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Loa Janan Ilir dan Kecamatan Sungai Kunjang tersebut.

Bukan untuk acara, rupanya tenda biru tersebut merupakan tempat tim Balai Jembatan Ditjen Bina Marga dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Dinas PUPR Pera Kaltim melakukan uji beban dinamis.

Kegiatan ini memang sempat menyebabkan kemacetan cukup panjang sebab diberlakukannya buka tutup satu ruas jalan.

Faktanya uji coba ini merupakan kali pertama dilakukan sejak 16 tahun jembatan sepanjang 799 meter itu berdiri.

Baca juga: Pembangunan Jembatan Mahulu, Bonifasius Belawan Geh: Berpotensi jadi Ikon Wisata Mahakam Ulu

Baca juga: Dinas PUPR Kaltim Sebut Perbaikan Jalan Pendekat Jembatan Mahulu Jadi Tanggung Jawab Pemkot

Dalam prosesnya, tim penguji melakukan pengujian kekuatan dengan menggunakan sebuah truk bermuatan 8,2 ton yang dinaikan ke titik tertinggi kemudian dijatuhkan.

Dari penjatuhan itulah tim KKJTJ PUPR dapat mendeteksi getaran yang direkam menggunakan alat accelerometer yang hasilnya diolah menghasilkan nilai freskuensinya.

"Hasil uji cobanya akan memperlihatkan apakah masih aman, sesuai dengan saat jembatan dibangun atau pada nilai tertentu dianggap toleransi aman," jelas anggota Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), Hidajat Soegihardjo.

"Nantinya ke depan akan dicek lagi. Kira-kira setahun lagi. Karena ini merupakan inspeksi tahunan jadi apakah ada perubahan di tahun depan," imbuhnya.

Hidajat mengatakan untuk di tahun depan uji yang dilakukan oleh pihaknya adalah uji statik dengan metode dibebankannya ruas jembatan dengan truk yang berjejer.

"Kalau sekarang ini uji dinamis yang kita lakukan dengan cara impact load. Jadi metodenya roda ban truk dijatuhkan dan akan menghasilkan getaran dan frekuensinya akan terbaca pada alat sensor accelerometer yang telah kita pasang," ucapnya.

Dia mengungkapkan, untuk hasil sementara sedang diolah dan apabila hasil tersebut keluar maka akan ada beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan dalam proses pemeliharaan jembatan selanjutnya.

"Karena hasil dari perhitungan akan diolah lagi bersama konsultan perancangannya, dan biasanya asumsi dudukan seperti apa," jelasnya.

Baca juga: Akses Jalan Pendekat ke Jembatan Mahulu Tak Kunjung Diperbaiki, Jadi Tanggung Jawab Pemkot

Hidajat menerangkan, berdasarkan desain jembatan di tahun 2008, Jembatan Mahulu di desain mampu dilintasi truk dengan beban 45 ton.

"Kalau sekarang bebannya telah meningkat lagi hingga 50 ton," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved