Demo Orangtua Murid di Samarinda

Asisten I Pemkot Samarinda Bikin Ibu-ibu yang Demo Emosi dan Terisak, Ridwan Tasa pun Minta Maaf

Momen Asisten I Pemkot Samarinda membuat ibu-ibu yang demo emosi bahkan terisak. Akhirnya, Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tasa minta maaf

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Rita Lavenia
DEMO ORANGTUA MURID DI SAMARINDA - Asisten I Samarinda, Ridwan Tasa (memegang pengeras suara) saat meminta maaf atas ucapan yang menyakiti hati para emak-emak berdaster yang melakukan demo di Balai Kota Samarinda, Kamis (1/8/2024). Momen menegangkan antara Asisten I Pemkot Samarinda dengan orangtua murid yang demo mahalnya biaya pendidikan di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO - Demo ibu-ibu yang menyoal mahalnya pendidikan di Balai Kota Samarinda, Kamis (1/8/2024) diwarnai dengan ketegangan antara Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tasa dan para orangtua murid. 

Momen menegangkan ini dipicu ucapan Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tasa yang menyebut aksi ibu-ibu yang kembali menyoroti mahalnya biaya pendidikan di Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur.

Ucapan Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tasa ini membuat ibu-ibu yang sudah terlihat lebih santai kembali emosi, bahkan sebagian terlihat terisak ketika menyuarakan aspirasinya, ibu-ibu menyebut mereka ikut aksi karena miskin. 

Belasan orangtua murid yang sebagian besar adalah emak-emak berdaster ini sudah mulai menggelar terpal di Balai Kota Samarinda, Kamis (1/8/2024) sekitar pukul 10.00. 

Baca juga: Tunggu 1 Minggu untuk Pemkot Samarinda Beri Jawaban, Emak-Emak Berdaster Ancam Gelar Demo di IKN

Baca juga: Orangtua Murid di Samarinda Adukan Dugaan Pungli, Intimidasi dan Diskriminasi karena tak Mampu Bayar

Baca juga: BREAKING NEWS: Demo Emak-Emak Berdaster Jilid II, Pasang Terpal di Depan Kantor Wali Kota Samarinda

Para orangtua murid di Samarinda ini sabar menunggu kedatangan Walikota Samarinda, Andi Harun yang sedang berkegiatan. 

Jelang sore, para orangtua murid tersebut terlihat lebih santai dibandingkan sebelumnya.

Kaum ibu yang menyuarakan dugaan pungli di sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) berstatus negeri di Kota Samarinda itu bahkan sempat membuat rujak buah hingga tertidur di atas terpal yang mereka gelar.

Namun, ketenangan itu berubah tegang saat Asisten I Pemkot Samarinda, Ridwan Tasa keluar dan menanyakan alasan para ibu ini tak kunjung membubarkan diri.

"Berarti aksi kalian tidak murni, ditunggangi (kepentingan)," ucap Ridwan Tasa dengan nada tinggi.

Narasi dadakan dari Asisten I Pemkot Samarinda itupun menyulut emosi para simpatisan yang hadir.

Sempat terjadi perdebatan panjang, hingga membuat sejumlah ibu yang hadir berteriak menyampaikan keluhan mereka sembari menangis.

"Siapa yang menunggangi kami?

ORANGTUA MURID SAMARINDA DEMO - Orangtua murid di Samarinda menggelar aksi menyoal dugaan pungli, intimidasi hingga diskriminasi yang diterima anaknya di sekolah, Kamis (1/8/2024).
ORANGTUA MURID SAMARINDA DEMO - Orangtua murid di Samarinda menggelar aksi menyoal dugaan pungli, intimidasi hingga diskriminasi yang diterima anaknya di sekolah, Kamis (1/8/2024). (TribunKaltim.co/Rita Lavenia)

Kalau ada yang peduli dengan kami, kami tidak akan ada di sini meninggalkan kewajiban sebagai ibu dan istri," teriak mereka.

"4 anak saya jalan kaki pulang sekolah Pak karena saya ikut aksi.

Baca juga: Viral Emak-emak di Samarinda Demo Mahalnya Buku Sekolah, Pakai Daster, Bawa Panci hingga Wajan

Saya ikut aksi karena saya miskin Pak. Saya tidak sanggup membelikan anak saya buku.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved