Demo Orangtua Murid di Samarinda

Dugaan Pungli Penjualan Buku di Samarinda yang Bikin Emak-emak Demo, Ada 30 Sekolah yang Ditelusuri

Dugaan pungutan liar (pungli) penjualan buku di Samarinda yang bikin emak-emak demo. Ada 30 sekolah yang diduga ada pungli

TribunKaltim.co/Rita Lavenia
DEMO ORANGTUA MURID DI SAMARINDA - Emak-emak berdaster bergerak ke Taman Samarendah untuk melanjutkan demo terkait adanya dugaan pungli di SD dan SMP negeri di Samarinda, Kamis (1/8/2024) menjelang magrib. Dugaan pungutan liar (pungli) penjualan buku di Samarinda yang bikin emak-emak demo. Ada 30 sekolah yang diduga ada pungli 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda segera melakukan penelusuran dugaan pungutan liar atau pungli penjualan buku di sejumlah sekolah yang membuat orangtua yang didominasi emak-emak demo.

Pemkot Samarinda merencanakan melakukan penelusuran ke sejumlah sekolah negeri mulai hari ini, Selasa (6/8/2024) setelah sejumlah orangtua murid menyerahkan bukti-bukti dugaan pungli penjualan buku.

Sehari sebelumnya, orangtua murid telah menyerahkan bukti-bukti terkait dugaan pungli penjualan buku ke Pemkot Samarinda.

Diketahui, bukti tersebut merangkum sebanyak 30 sekolah yang terdapat dugaan pungli.

Baca juga: Buntut Demo Orangtua di Samarinda, TRC PPA Kaltim Desak Pemkot Alokasikan Bosda untuk Pengadaan Buku

Baca juga: Cetak Mandiri jadi Salah Satu Opsi Pemkot untuk Penunjang Buku Sekolah di Samarinda

Baca juga: Pemkot Samarinda Beri Solusi soal Mahalnya Harga Buku Sekolah, Begini Tanggapan Pengamat Pendidikan

Bukti-bukti tersebut berhasil dikumpulkan melalui beberapa orangtua siswa di Kota Samarinda, berupa print screenshot chat grup Whatsapp dari beberapa sekolah di Kota Samarinda.

Meski demikian, Assisten I Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Ridwan Tassa mengaku pihaknya perlu melakukan penelusuran lebih lanjut.

Selasa (6/8/2024) pihaknya akan melakukan penelusuran ke sejumlah sekolah bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Inspektorat dan TWAP.

"Dari bukti-bukti yang ada, akan kami tinjau dan datangi dan mempertanyakan kebenarannya.

Harapannya secepatnya dapat selesai penelusurannya," ujar Tassa.

Di samping itu, sebagai langkah jangka pendek pihaknya juga akan segera mengadakan pertemuan dengan sejumlah kepala sekolah, membahas terkait kondisi nyata di lapangan hingga transparansinya.

Agar nantinya, persoalan ini tak berlarut hingga tahun ajaran baru mendatang.

"Jangan sampai dengan kondisi ini proses belajar mengajar terganggu, harus diambil langkah secepatnya," tuturnya.

ORANGTUA MURID SAMARINDA DEMO - Orangtua murid di Samarinda menggelar aksi menyoal dugaan pungli, intimidasi hingga diskriminasi yang diterima anaknya di sekolah, Kamis (1/8/2024).
DEMO ORANGTUA MURID SAMARINDA - Sejumlah orangtua murid di Samarinda menggelar aksi menyoal dugaan pungli, intimidasi hingga diskriminasi yang diterima anaknya di sekolah, Kamis (1/8/2024). Dugaan pungutan liar (pungli) penjualan buku di Samarinda yang bikin emak-emak demo. Ada 30 sekolah yang diduga ada pungli (TribunKaltim.co/Rita Lavenia)

Sebagai jangka menengah, Tassa juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memutuskan terkait opsi pengadaan buku yang sebelumnya sudah dipaparkan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun.

 "Jumat mendatang kita akan rapatkan lagi untuk memutuskan opsi.

Baca juga: Respons Walikota Samarinda Soal Demo Orangtua Murid, Andi Harun sebut Sejumlah Opsi untuk Buku Paket

Yang Jelas bahwa pemerintah itu sepakat akan disiapkan buku penunjang yang akan dianggarkan di tahun 2025," katanya.

Kumpulkan Bukti

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved