Berita Mahulu Terkini
Pemerintah Kampung Data Naha Siapkan 20 Ha untuk Relokasi Warga yang Dekat Jalan Trans Kalimantan
Pemerintah Kampung Data Naha, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur telah mempersiapkan relokasi warga ke lahan baru
Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pemerintah Kampung Data Naha, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur telah mempersiapkan relokasi warga ke lahan baru sejak 2022.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi risiko bencana di kawasan bantaran Sungai Mahakam.
Petinggi kampung Data Naha, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Alexius Lejiu Ding, menjelaskan bahwa lahan baru seluas 20 hektare telah disiapkan di dekat jalan Trans Kalimantan.
“Lahan yang kami bebaskan untuk permukiman baru seluas 20 hektare, berada di lokasi strategis dekat jalan nasional,” katanya saat diwawancarai, Jumat (10/1/2025).
Ia menambahkan bahwa persiapan lahan sudah hampir selesai.
Baca juga: DPRD Kaltim Dorong Sinergitas Pemprov dan Pemkab untuk Tangani Banjir di Mahulu
“Lahan yang sudah dibuka itu telah diratakan menggunakan alat berat. Ritual adat pun sudah dijalankan untuk menghormati leluhur,” ucapnya.
Antusiasme warga terlihat sejak awal rencana ini diumumkan.
Selain karena lokasinya yang strategis, jaraknya pun tidak terlalu jauh dari kampung lama.
“Lokasi permukiman baru hanya berjarak kurang lebih 1 kilometer dari kampung lama. Dekat juga dengan Rumah Sakit Nawacita Datah Dave dan Bandara Datah Dawai,” jelasnya.
Fasilitas di lokasi baru ini juga dirancang untuk kenyamanan warga, termasuk ketersediaan air bersih.
“Di lokasi tersebut, sudah ada sumber air bersih dari air terjun, sehingga kebutuhan dasar warga bisa terpenuhi,” imbuhnya.
Permukiman Modern dengan Fasilitas Lengkap
Ia menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur dasar di lahan baru hampir selesai.
“Tinggal pasang pipa, air akan mengalir ke rumah warga. Jaringan listrik PLN juga mulai dibangun untuk menunjang kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Menurutnya, setiap kepala keluarga nantinya akan mendapatkan lahan seluas 30 x 30 meter.
“Sudah dihitung tim, lahan itu cukup untuk rumah dan area pekarangan. Kami juga menyiapkan dokumen maket permukiman yang dirancang mirip permukiman modern di kota,” ungkapnya.
Agar warga lebih tertarik pindah, Ia memberikan contoh langsung dengan membangun pondok ladang di area baru.
“Supaya warga makin tertarik pindah perlahan, saya memulai dengan membangun pondok ladang pribadi. Setiap hari, saya turun kerja dari pondok itu,” ujarnya.
Ia berharap upaya ini dapat mendorong warga untuk segera bertransisi ke permukiman baru yang lebih aman dari ancaman banjir dan lebih strategis untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
“Dengan fasilitas lengkap yang kami siapkan, kami ingin warga merasa nyaman dan optimis menjalani kehidupan di tempat baru,” harapnya.
Rencana Harus Dipikirkan Serius
Ancaman banjir tahunan yang kerap melanda Kecamatan Long Pahangai menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk memulai perencanaan relokasi permukiman warga.
Camat Long Pahangai, Thomas Ding, menyebutkan bahwa sebagian kampung di wilayahnya sudah mulai memasukkan anggaran untuk pembukaan areal permukiman baru.
“Sebagian kampung di Long Pahangai sudah mulai memasukkan anggaran perencanaan pembukaan areal permukiman baru yang jauh dari banjir,” katanya saat ditemui di kantornya, Jumat (10/1/2025).
Ia menegaskan bahwa rencana relokasi ini harus dipikirkan secara matang karena banjir tahunan semakin sulit diprediksi.
"Rencana ini harus dipikirkan serius, mengingat 13 kampung di kecamatan kami sering dilanda banjir yang mulai tak menentu,” ungkapnya.
Menurutnya, pihak kecamatan akan terus mengawal rencana ini agar berjalan sesuai tujuan.
“Kami akan kawal kampung untuk menganggarkan rencana relokasi itu, termasuk membantu mereka dalam proses perencanaan dan pelaksanaan,” tambahnya.
Salah satu kampung yang sudah mempersiapkan relokasi dengan serius adalah Kampung Data Naha.
“Kampung Data Naha merupakan salah satu kampung yang serius mempersiapkan relokasi permukiman untuk menghindari banjir,” jelasnya.
Baca juga: Ribka Temukan Karung Berisi Pakaian Masih Baru Pasca Terjadi Banjir di Mahulu Kaltim
Ia juga berharap rencana ini dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung lain yang masih terdampak banjir.
“Kami ingin memastikan bahwa relokasi ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga investasi untuk masa depan warga,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan organisasi masyarakat, sangat diperlukan.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan dari Pemkab Mahulu dan organisasi lain sangat penting agar relokasi ini dapat terealisasi dengan baik,” imbuhnya. (Kristiani Tandi Rani)
UKS SMAN 1 Long Bagun Mahulu Hadapi Tantangan, Pembina Tekankan Pentingnya Kepekaan Anggota |
![]() |
---|
Kolaborasi Sekolah dan Puskesmas Bantu UKS SMAN 1 Long Bagun Tetap Aktif |
![]() |
---|
Program UKS SMAN 1 Long Bagun Mahulu, Tiap Siswa Diberi Bagi Tablet Tambah Darah |
![]() |
---|
Mediasi Warga Long Hubung dengan Perusahaan di Mahulu Sempat Memanas, Asisten I: Ini Mencari Solusi |
![]() |
---|
Mediasi Sengketa Lahan PT SAA di Mahulu, Pemerintah Yakin Bisa Jadi Contoh Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.