Opini
Refleksi Hari Guru Nasional 2025, Menguatkan Perlindungan dan Kesejahteraan Guru
Momentum Hari Guru Nasional 2025 kembali mengingatkan, bahwa guru bukan hanya pengajar, tetapi penjaga moral dan penuntun masa depan.
Guru sebagai Kunci Masa Depan Bangsa
Dalam konteks pendidikan modern, peran guru semakin kompleks.
Mereka tidak hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga menjadi teladan, konselor, fasilitator teknologi, bahkan mediator sosial di lingkungan sekolah.
Baca juga: Disdikbud Pastikan Pola Baru Rekrutmen Guru di Balikpapan Dilakukan Secara Terbuka Tanpa Prioritas
Dengan tugas yang semakin berat, wajar jika guru memperoleh dukungan yang sepadan, baik dalam bentuk perlindungan maupun kesejahteraan.
Momentum Hari Guru Nasional 2025 harus menjadi refleksi bersama bahwa memperkuat posisi guru berarti memperkuat masa depan bangsa.
Tidak ada negara maju tanpa guru yang dihormati, dilindungi, dan dihargai secara layak.
Guru adalah lentera dalam gelap, peta dalam kebingungan, dan jembatan menuju masa depan.
Oleh karena itu, sudah seharusnya bangsa ini memastikan mereka terlindungi secara hukum dan sejahtera secara layak.
Hari Guru Nasional bukan hanya perayaan, tetapi ajakan untuk bertindak.
Baca juga: Empat Dekade Mengabdi, Guru SMA Negeri 1 Bontang Dipuji Wakil Walikota Agus Haris
Mari dukung guru bukan hanya dengan ucapan terima kasih, tetapi dengan kebijakan, penghargaan, dan sikap hormat yang mereka layak terima.
Karena ketika guru terlindungi dan sejahtera, pendidikan Indonesia akan semakin maju, dan generasi penerus bangsa pun akan tumbuh lebih cerdas, berkarakter, dan bernilai.
Guru, setiap kata dan tindakan kalian menjadi inspirasi tanpa akhir. Guru hebat, Indonesia kuat, merawat semesta dengan cinta.
Terimakasih guru, jasamu tiada tara.
Selamat Hari Guru Nasional 2025.
Semoga guru Indonesia semakin kuat, bermartabat, dan menjadi pilar perubahan bangsa untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. (*)
| Pertambangan di Kalimantan Timur: Motor Ekonomi atau Ancaman Lingkungan? |
|
|---|
| Pembangunan SDM Melalui Sekolah Rakyat: Saatnya Meneguhkan Dukungan Pemda |
|
|---|
| Anak Hebat Tumbuh dari Rumah: Saat Orang Tua Menjadi Guru Kehidupan |
|
|---|
| Saatnya Menata Ulang Tata Kelola Sawit di Kalimantan Timur |
|
|---|
| Kaltim Berkelanjutan: Menambang Nilai, Bukan Bumi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251124_Guru-SMK-di-Samarinda-Dwi-Yenie-Kumala-Sari-Sulaiman-mengingatkan-soal-peran-guru.jpg)