Berita Samarinda Terkini

Pemkot Samarinda Putuskan Tidak Ada Pembangunan Sekolah Negeri Baru 2026

Pemkot Samarinda memastikan tak ada pembangunan sekolah negeri baru di 2026 demi menjaga keseimbangan dengan sekolah swasta.

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
KESEIMBANGAN PENDIDIKAN - Suasana salah satu sekolah di Samarinda. Pemkot menegaskan fokus Disdikbud dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan sekolah negeri dan keberlangsungan sekolah swasta. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

Menurut Asli, jumlah tersebut sudah cukup untuk menampung siswa sesuai tingkatan masing-masing.

Baca juga: Persiapan SPMB SMA dan SMK di Kaltim, Tantangan Kapasitas Sekolah Negeri dan Pemerataan Pendidikan

“Jadi jumlah 165 yang SD negeri saja itu sebenarnya sudah tertampung di 50 sekolah SMP,” ungkapnya.

Masalah Hanya Muncul Saat PPDB

Penumpukan siswa hanya terjadi pada momen PPDB, ketika masyarakat memusatkan pilihan pada sejumlah sekolah favorit.

Padahal secara keseluruhan, daya tampung SMP mencukupi.

Asli memaparkan bahwa jumlah siswa SMP sekitar 33 ribu dan siswa SD lebih dari 80 ribu sering menimbulkan kekeliruan persepsi kapasitas.

Perhitungan sebenarnya harus dibagi berdasarkan jumlah tingkatan.

Baca juga: Diduga Banyak Migrasi KTP dan KK demi Mendapatkan Sekolah Negeri di Kaltim karena Gratis

“Ingat, SMP itu kan hanya 3 tingkatan. Kalau 33 ribu dibagi 3 berarti tiap angkatan sekitar 11 ribu. Kalau SD 80 ribu, tapi dia 6 tingkatan. Kalau dibagi ya equivalent juga,” jelasnya.

Sebelum menutup penjelasannya, Asli menegaskan kembali agar publik memahami bahwa kapasitas pendidikan harus dihitung dengan pendekatan struktural, bukan total angka mentah semata.

“Jadi jangan dipikir SD ada 80 ribu, SMP ada 33 ribu maka seperti apa nampungnya, tapi dihitung per kelas atau tingkatan,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved