Virus Corona di Samarinda
Jaringan Internet Terbatas, Walikota Samarinda Syaharie Jaang Izinkan Belajar Tatap Muka Daerah Ini
Pemerintah Kota atau Pemkot Samarinda telah memutuskan menunda penerapan pembelajaran secara tatap muka di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota atau Pemkot Samarinda telah memutuskan menunda penerapan pembelajaran secara tatap muka di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Senin (3/1/2021) lalu.
Hal tersebut diambil lantaran melihat angka penularan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Samarinda yang cenderung naik turun, terkecuali di daerah Berambai, Kota Samarinda.
Pemkot Samarinda pun harus kembali mengambil langkah seperti sebelumnya, yakni pembelajaran secara Dalam Jaringan (Daring) mengunakan jaringan internet.
Dengan sistem menggunakan internet tersebut, terkadang terdapat kendala antara pengajar dan juga pelajarnya, terkhusus bagi yang tinggal di wilayah dengan keterbatasan jaringan internet.
Baca juga: Vaksinasi Corona Perdana, Selain Jokowi, Beredar Nama Najwa, dr Tirta, Raffi Ahmad & BCL Ikut Gabung
Baca juga: NEWS VIDEO Hindari Banjir, Warga Memutar Lewati Jembatan Mahakam dari LoaJanan ke Sempaja Samarinda
Baca juga: NEWS VIDEO Amblasnya Jalan Poros Samarinda-Balikpapan Membuat Beberapa Rumah Rusak Parah
Baca juga: Terbongkanya Surat Rapid Test Palsu, KKP Samarinda Lakukan Pemeriksaan ke Awak Kapal
Sebagaimana dikutip dari laman Akun Resmi Media Sosial Pemkot Samarinda. Seperti yang terjadi di SDN 22 dan SMPN 42 Sempaja Utara Berambai. Dikarenakan keterbatasan jaringan internet, sehingga sekolahan tersebut tidak bisa melakukan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Kendati demikian, Walikota Samarinda Syaharie Jaang, menyebutkan bahwa sudah meminta kepada Dinkominfo Samarinda agar membantu alat penguat jaringan di daerah sana.

Dan juga meminta kepada Dinas pendidkan Kota Samarinda, untuk mengizinkan pembelajaran secara tatap muka.
"Saya sudah minta kepada Dinas Kominfo untuk membantu alat penguat jaringan di daerah ini dan juga kepada Dinas Pendidikan untuk mengizinkan belajar tatap muka. Karena murid-muridnya hanya yang tinggal di daerah sini saja," ungkap Syarie Jaang, Kamis (07/01/2021) kemarin, saat melakukan kunjungan ke sekolahan tersebut.
Sehingga Katanya Jaang, tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pembelajaran secara tatap muka di sekolah, bagi yang berada di kawasan di luar perkotaan Samarinda.
Tetapi sambungnya, dengan tetap mempertimbangkan berbagai hal seperti protokol kesehatan di sekolahan tersebut.
Baca juga: NEWS VIDEO Awasi Penumpang hingga Penjemput di Pelabuhan Samarinda, Skema Satu Pintu Diberlakukan
Baca juga: DPRD Kaltim Gelar Rapat Paripurna 2 via Virtual di Hotel Mercure Samarinda, Ini Agenda yang Dibahas
Baca juga: BPBD Samarinda Siapkan Tim Reaksi Cepat Jika Hujan Kembali Turun dan Banjir
“Dan juga tinggal gurunya dimana dulu. Kalau dia tinggal di zona rawan kita rekomendasi untuk swab antigen dulu sebelum mengajar,“ sambungnya.
Keputusan ini diambil katanya Syaharie Jaang, bersama bukan hanya karena izin Walikota saja, tetapi juga Dinas Pendidikan Samarinda yang juga ikut andil dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan pelajar.
Sekolah Tatap Muka di Kutim Resmi Ditunda
Di tempat terpisah. Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Kutai Timur, Kasmidi Bulang, menyampaikan surat edaran berkaitan sekolah di masa pandemi Corona atau covid-19 yang berisi bahwa ditundanya sekolah tatap muka pada Jumat (8/1/2021).
Pada surat edaran nomor 366/001/Edaran.PB.Covid-19/1/2021 itu tertulis penundaan pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka untuk semua tingkatan sekolah di wilayah Kabupaten Kutai Timur sejak diterbitkannya surat edaran itu sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian dengan melihat kondisi Kabupaten Kutai Timur.
Berdasarkan surat edaran yang dibuat, penundaan pembelajaran secara tatap muka itu dilakukan sebab perkembangan kasus covid-19 belum sepenuhnya terkendali.
Antara lain disebabkan oleh kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan).
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutim, Terkonfirmasi Covid-19 Menurun, Pasien Sembuh Meningkat Capai 3.870
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Kadinkes Beberkan Penyebabnya
Baca juga: Pemkab Kutim Harap Warga Ingin Diberi Vaksin Covid-19
Dalam rapat koordinasi dengan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kamis (7/1/2021) lalu, Plt Bupati Kutim H. Kasmidi Bulang, ST, MM juga menuturkan untuk ditundanya sekolah tatap muka.
"Untuk sekolah tatap muka kita tunda dulu saja ya," tuturnya.
Ketika ditanya kembali oleh awak media Kasmidi menegaskan untuk tetap meunda pembelajaran tatap muka.
"Berkaitan dengan pendidikan untuk sementara kita pending(tunda) dulu, untuk sampai kapannya, sambil berjalan ini ya kita monitor terus," imbuhnya.
Baca juga: 14 Hari Gelar Penyidikan Tindak Pidana Pilkada 2020, Gakkumdu Kutim Raih Prestasi Terbaik se-Kaltim
Baca juga: Kutim Dapat Jatah 2.720 Vaksin Covid-19, Terbagi 1.915 Buat Nakes, Sisa 805 Untuk Siapa?
Adanya surat edaran penundaan sekolah tatap muka tersebut, setelah pihak-pihak terkait melaksanakan evaluasi dan pertimbangan keselamatan bersama dalam masa pandemi covid-19.
Pasien Sembuh dari Corona di Kutim Meningkat
Tren penambahan terkonfirmasi Corona atau covid-19 di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur pada beberapa hari terakhir ini mengalami penurunan pada Jumat (8/1/2021).
Hal itu dituturkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr. Bahrani Hasanal dan berdasarkan laman Surveilance Dinas Kesehatan Kutim.
"Iya alhamdulillah trend yang terkonfirmasi covid-19 di Kutim ini sudah mulai menurun," ucap Bahrani kepada Tribunkaltim.co.
Pada Kamis (7/1/2021) malam lalu, laman surveilance memperlihatkan data yang terkonfirmasi Corona atau covid-19, lebih sedikit dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Baca juga: Pemkab Kutim Harap Warga Ingin Diberi Vaksin Covid-19
Baca juga: Kapolres Kutim Sarankan Dinkes Sosialisasikan Manfaat Vaksin Covid-19
Baca juga: Kutim Dapat Jatah 2.720 Vaksin Covid-19, Terbagi 1.915 Buat Nakes, Sisa 805 Untuk Siapa?
Baca juga: Sukses Bawaslu Kutim Beri Penghargaan ke Sentra Gakkumdu Polres Kutai Timur
Angka sembuh dari covid-19 kini bertambah 50 kasus dengan total menjadi 3.870.
Sedangkan angka penambahan terkonfirmasi Corona atau covid-19 bertambah 29 kasus dengan total menjadi 4.120 kasus.
Beberapa wilayah kerja puskesmas ini terdata pasien yang telah sembuh, Sepaso 21 kasus, Teluk Lingga 17 kasus, Sangatta Utara 4 kasus, Muara Ancalong 4 kasus, Sangatta Selatan 2 kasus, Muara Ancalong 2 kasus.
Angka sembuh tiap harinya bertambah banyak. Bahkan perhari, penambahan sembuh lebih besar dibanding yang terkonfirmasi Covid-19.
"Di Januari ini kelihatan yang sembuh lebih banyak setiap harinya, daripada yang terkonfirmasi," ujar Bahrani.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutim, 18 Kasus Penambahan Baru Terkonfirmasi Covid-19, Totalnya Sudah 4.057
Baca juga: Sindikat Narkoba Kutai Timur Dibongkar Polisi, 3 Warga di Kutim Dijeblos ke Penjara
Baca juga: Vaksin Corona Tiba di Kaltim, Kepala Kemenag Kutim Berharap Jemaah Haji Dapat Berhaji Tahun 2021
Hal ini tentu menjadi kabar baik sebab masyarakat Kutim semakin peduli dengan dirinya dan orang sekitar.
Untuk yang terkonfirmasi Covid-19, 29 kasus itu terdiri dari Teluk Lingga 9 kasus, Kombeng 9 kasus, Muara Wahau I 7 kasus, Sangatta Utara 3 kasus, Muara Wahau II 1 kasus.
Dalam kasus yang tengah dirawat tidak mengalami penambahan dan yang telah meninggal bertambah 1 menjadi 62 kasus. Suspek 4.571 kasus, probable 14 kasus, discarded 2.919 kasus, kontak erat 5.316 kasus, pelaku perjalanan 2.581 kasus.
Baca juga: Disdik Malinau Evaluasi Pola Pengajaran, Sekolah Wilayah Rawan Covid-19 Terapkan Belajar dari Rumah
Baca juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Pemkot Balikpapan Kaji PSBB, Wilayah Penularan Tinggi Bakal Local Lockdown
Walau angka yang telah sembuh dari Covid-19 semakin bertambah, laman Surveilance tetap mengingatkan untuk tetap waspada, kendalikan virus, selamatkan banyak nyawa, lindungi diri, dan lindungi sesama.
(TribunKaltim.co/Riduan dan Dini)