Tribun Kaltim Hari Ini
Pj Gubernur Kaltim Kecewa Soal Penurunan Angka Stunting, Akmal Malik Tegur Keras Dinas Kesehatan
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik masih menyoroti penurunan angka stunting yang hanya satu persen di daerah ini.
* Kabupaten Mahakam Ulu (6.38 persen)
* Kota Samarinda (4.65 persen)
* Kota Balikpapan (3.35 persen)
Baca juga: Rilis SKI Sebut Angka Stunting Naik, Pemkot Bontang Gelar Operasi Timbang Cari Data Pembanding
Jangan hanya Seremoni, Harus Bergerak!
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah ingin Kukar zero stunting.
Ini disampaikannya saat melakukan Pencanangan, Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Provinsi
Kalimantan Timur bersama Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Kegiatan yang berlangsung di Posyandu Angsoka, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kukar ini turut dihadiri Ketua TP PKK Kukar, Maslianawati Edi Damansyah.
Baca juga: Pemkot Bontang Gelar Operasi Timbang Kembali guna Cegah Stunting, Targetkan 9.336 Bayi dan Balita
Bupati Edi Damansyah mengatakan, Pemkab Kukar terus berkomitmen dalam upaya penurunan angka stunting melalui berbagai program strategis dan intervensi.
Ia berharap penanganan stunting yang dicanangkan Pemprov Kaltim bukan sekadar seremoni, tetapi semuanya harus bergerak.
"Untuk Kukar saya pastikan penurunan stunting berjalan lancar dan semua telah dilakukan di 2023. Saya tidak terlalu bangga dengan penurunan 10 persen, karena saya ingin di Kukar Zero Stunting," ujarnya, Kamis (13/6/2024).
Senada dengan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Bupati Edi juga sangat sepakat bahwa perbaikan data sangat penting dilakukan untuk mengentaskan stunting.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Mahulu Kalimantan Timur Jelaskan Peran Penting TPK Dalam Pencegahan Stunting
"Jangan sampai tim di lapangan bekerja tidak menggunakan data dan waktunya habis hanya untuk mencari," kata Bupati Edi Damansyah.
Ia juga memastikan, dengan beberapa inovasi pada program kerja penurunan stunting, maka diperlukan kolaborasi agar tahun 2024 stunting di Kukar kembali turun hingga menjadi zero atau nol.
Menurut Bupati Edi, pencanangan pengukuran dan intervensi merupakan bagian dari upaya penanganan stunting untuk memastikan setiap anak di Kukar mendapatkan pengukuran status gizi yang akurat dan mendapatkan intervensi gizi yang diperlukan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Saya harap upaya ini dapat berjalan secara efektif dan efisien," ucapnya.
Oleb sebab itu, Bupati Edi Damansyah menegaskan untuk terus berkolaborasi, berkomitmen dan bekerja keras dalam upaya menurunkan angka stunting, khususnya di Kukar.
"Dengan langkah konkret dan berkelanjutan dapat mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif, serta berkontribusi dalam
menyongsong Indonesia Emas 2045. Maka perlu kolaborasi berbagai pihak termasuk pemerintah provinsi dan juga dunia usaha," pungkasnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.