Horizzon
Membaca Arah Pemikiran Rocky Gerung
Tidak ada pihak yang memancing sekaligus memaksa Rocky Gerung mengeluarkan analisa pemikirannya yang bersifat kebaruan.
Penulis: Ibnu Taufik Jr | Editor: Syaiful Syafar
Oleh: Ibnu Taufik Juwariyanto, Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim
PULUHAN polisi berseragam yang berjaga di sekitar Sappo Kafe, Balikpapan Barat tempat digelarnya diskusi bersama Rocky Gerung beberapa waktu lalu membuat saya agak risih.
Keberadaan aparat keamanan di acara diskusi semacam ini seolah menguatkan pikiran liar saya bahwa akal sehat memang tak boleh tumbuh di negeri ini.
Terlepas dari itu, diskusi bertajuk "Meramal Masa Depan Kaltim" yang digagas oleh Forum Diskusi Akal Sehat dan AMSI ini berjalan lancar.
Rocky Gerung, si Profesor Akal Sehat yang tampil bersama Dr Syukri M Nur (Pakar Energi Terbarukan), dan Darmono Taniwiryono, PhD (Ketua Umum Masyarakat Ilmiah Perkelapasawitan Indonesia) sukses menjadi reinforcemen bagi mereka yang masih memiliki tanda tanya besar atas nasib IKN yang tengah dibangun.
Dikki Akhmar yang tampil sebagai moderator dalam diskusi tersebut juga sukses memandu diskusi yang dihadiri sejumlah kalangan ini.
Baca juga: Satu Menit Empat Puluh Tujuh Detik
Harus diakui, tema diskusi malam itu tidak begitu penting, sebab yang hadir rata-rata ingin melihat secara langsung sosok Rocky Gerung, si Profesor Akal sehat yang dikenal kritis dan sering menggunakan pendekatan semiotika dan kajian-kajian filsafat dalam menuangkan isi kepalanya.
Mereka hanya ingin melihat Rocky Gerung tampil di Balikpapan sekaligus berebut foto bareng usai acara.
Dan sudah bisa ditebak, diskusi yang tidak menghadirkan sosok yang memiliki pemikiran kontra dengan Rocky Gerung menjadikan diskusi malam itu tak sesuai ekspektasi, meski tak bisa dibilang tidak menarik.
Tidak ada pihak yang memancing sekaligus memaksa Rocky Gerung mengeluarkan analisa pemikirannya yang bersifat kebaruan.
Diskusi malam itu tak lebih dari diskusi pararel yang tidak melahirkan 'perkelahian pemikiran' dan hanya menjadi panggung bagi Rocky Gerung untuk mengeluarkan pemikiran-pemikirannya yang sudah 'usang.'
Baca juga: Sekuel Golf Car Rp271 T
Harus diakui, penampilan Rocky Gerung menjadi lebih bergairah ketika ia tampil di Universitas Balikpapan (Uniba), pagi harinya.
Dua akademisi yang dihadirkan dalam diskusi tersebut, yang posisinya berseberangan dengan Rocky Gerung mampu memicu keluarnya adonan logika dari kepala Rocky Gerung.
Bahkan di Uniba ini, Rocky Gerung juga sempat mengutip Surat Ar-Rum 41 untuk menguatkan pemikirannya tentang pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
Rocky mengutip ayat tersebut untuk menguatkan pemikirannya tentang kaitan pembangunan IKN dengan lingkungan.
Tidak untuk menyimpulkan siapa yang unggul dalam diskusi yang berlangsung di Uniba ini, sebab kita semua yang terpelajar tentu sepakat bahwa sebuah diskusi yang baik selalu melahirkan hal-hal baru, pemikiran baru sekaligus perspektif baru.
Baca juga: Sirene Densus 88 di Depan Kejaksaan Agung
Usai dari Uniba, Tribun Kaltim berkesempatan mendapatkan 'berkah' dari kehadiran Rocky Gerung di Balikpapan.
'Ceramah' di depan jurnalis Tribun Kaltim, Rocky seolah mengulang kembali pemikirannya tentang IKN yang di mana ia memberikan pertanyaan besar soal regulasi, AMDAL dan utamanya kemampuan APBN yang mendasari keraguannya atas masa depan pembangunan IKN.
Namun demikian, misi 'mengolok-olok IKN' yang dilakukan Rocky Gerung ini sebenarnya menjadi part yang menarik juga untuk dibedah secara akal sehat.
Terlepas dari konsistensi mengkritisi IKN, Rocky Gerung juga selalu menarasikan bahwa proyek IKN lebih merupakan proyek Jokowi dibanding proyek negara.
Selain itu, Rocky Gerung juga menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo tak akan sanggup melanjutkan proyek ini lantaran mereka harus memilih melanjutkan IKN atau melunasi program makan siang gratis sebagai janji politik yang menjadi proposal Prabowo dalam kontestasi lalu?
Baca juga: Benarkah Kaltim jadi Tuan Rumah IKN?
Dalam part kecil diskusi, saya juga sempat menanyakan apakah mungkin Prabowo menyimpan 'dendam' kepada Jokowi setelah pernah dua kali dikalahkan Jokowi di Pilpres.
Meski meralat istilah 'dendam' namun menjawab pertanyaan itu, Rocky mengatakan bahwa pada satu titik, Prabowo akan melepaskan diri dari 'jeratan' Jokowi dan dia akan menegaskan idenya sendiri untuk negeri ini dan bukan semata-mata melanjutkan pemikiran Jokowi.
Dengan lancar, Rocky Gerung juga memberikan analisa bagaimana Prabowo memiliki cita-cita sendiri untuk bangsa ini dan tidak melulu meneruskan apa kemauan Jokowi.
Bahkan dengan lugas, keberadaan Gibran sebagai wakil presiden tak akan menjadi penghalang bagi Prabowo untuk mengeja sendiri arah bangsa ini tanpa bayang-bayang Jokowi.
"Yang dibutuhkan Prabowo itu bukan barang tetapi orang, kalau Gibran,….. simpulkan sendiri," kata Rocky Gerung.
Baca juga: Ketika Batu Bara Dengar Cerita tentang Derita Timah
Entah kebetulan atau memang sudah direncanakan, apa pun yang disampaikan Rocky Gerung dan juga arah kebijakan pemerintahan Prabowo ke depan, tampaknya ada benang merah yang tak boleh diabaikan korelasinya.
Semua tahu dan bahkan Rocky Gerung juga membaca bagaimana dilema masyarakat Kaltim dengan masa depan IKN, ada yang sebagian menolak dan sebagian besar tetap berharap IKN ini akan menjadi jilid ketiga pilar ekonomi Kaltim setelah era kayu, batu bara, dan kemudian IKN.
Pemikiran Rocky Gerung mau tak mau sukses membuka mata Kalimantan Timur bahwa menaruh harapan kepada IKN bukanlah harapan yang mudah.
Sementara itu Rocky Gerung juga memberi analisa bahwa kemungkinan besar Prabowo akan mengubah arah kebijakannya terkait IKN saat ia menjadi orang nomor satu di negeri ini.
Kedua hal tersebut jelas memiliki kesamaan, namun apakah keduanya berkaitan, saatnya akal sehat kita yang mencoba untuk mencari tahu.
Dan kesimpulannya, jika pemikiran ini memang saling berkait dan disengaja, maka keberadaan polisi berseragam yang ada di diskusi di Sappo Kafe malam itu bukan sedang mencegah tumbuhnya akal sehat di Kalimantan Timur, tapi upaya untuk memastikan bahwa apa pun arah kebijakan Prabowo ke depan terhadap IKN, Kalimantan Timur sudah siap. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.