Berita Balikpapan Terkini

Pasca Penertiban, PKL Pandansari Kembali Jualan di Fasum dan Fasos, Pedagang: Pembeli Malas Masuk

Pasca penertiban, Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Pandansari Balikpapan kembali jualan di areal yang menjadi fasum dan fasos. PKL: pembeli malas masuk

TribunKaltim.co/Ary Nindita Intan R.S
PKL PASAR PANDANSARI BALIKPAPAN - Pedagang kaki lima (PKL) marak kembali berjualan di fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, Kamis (1/8/2024). Pasca penertiban, Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Pandansari Balikpapan kembali jualan di areal yang menjadi fasum dan fasos. PKL: pembeli malas masuk 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hanya beberapa hari pasca penertiban, Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kembali berjualan atau membuka lapak di fasilitas umum dan sosial di Pasar Pandansari, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah melakukan penertiban PKL yang berjualan atau membuka lapak di tempat yang seharusnya mulai 23-25 Juli 2024.

Dalam penertiban di Pasar Pandansari Balikpapan selama tiga hari itu, petugas sudah membongkar ratusan lapak. 

Dari pantauan TribunKaltim.co, Kamis (1/8/2024), para PKL masih nekat berjualan di luar gedung Pasar Pandansari, yang merupakan area fasum dan fasos yang seharusnya dilarang sebagai tempat untuk berjualan.

Baca juga: DPRD Balikpapan Tawarkan 2 Opsi kepada 630 PKL Pasar Pandansari yang Kena Gusur Satpol PP

Baca juga: Isu Jual Beli Lapak Resmi di Pasar Pandansari Balikpapan, Pedagang Diminta Bayar hingga Rp 5 Juta

Baca juga: Pedagang Pasar Pandansari Balikpapan Diawasi Usai Penertiban, Dievaluasi Berkala hingga Akhir 2024

PKL ini tampak berjajar menjalar di sepanjang jalan area fasum dan fasos pasar, dengan turut memanfaatkan meja dan payung untuk membuka lapak berjualan.

Pengawasan dan pengamanan oleh petugas gabungan juga telah digalakkan sejak Jumat (26/7/2024).

Namun, upaya tersebut tampaknya belum membuahkan hasil yang optimal untuk membersihkan area fasum dan fasos dari lapak para PKL.

Salah seorang pedagang cabai, Kusni mengaku dirinya masih enggan untuk pindah ke tempat yang telah disediakan oleh pemkot Balikpapan. Tepatnya di lantai 2 dalam Gedung Pasar Pandansari.

Kusni khawatir, dengan imigran berjualan ke dalam gedung dapat menghilangkan pelanggan tetap.

Belum lagi, ia merasa tidak sanggup untuk membawa dagangannya naik ke atas gedung pasar.

"Ya sudah biasa di sini yang beli, nanti malas masuk mereka. Terus susah bawa barangnya," tandasnya, Kamis (1/8/2024).

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Haemusri Umar mengatakan, total lapak yang berada di dalam Gedung Pasar Pandansari dapat menampung setidaknya 600 orang atau lapak.

PENERTIBAN PKL PANDANSARI - Penertiban PKL Pasar Pandansari Balikpapan hari ketiga_Kamis (25/7/2024). Sempat diwarnai kericuhan, pedagang minta petugas adil.
PENERTIBAN PKL PANDANSARI - Penertiban PKL Pasar Pandansari Balikpapan hari ketiga,Kamis (25/7/2024). Pasca penertiban, Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Pandansari Balikpapan kembali jualan di areal yang menjadi fasum dan fasos. PKL: pembeli malas masuk. (TribunKaltim.co/Dwi Ardianto)

Namun pedagang hanya menempati lapak di lantai 1, sementara di lantai 2 dan 3 masih kosong peminat.

Dalam artian baru terisi sekitar 30 persen.

Baca juga: Komisi II DPRD Balikpapan Kawal Penataan Pasar Pandansari, Cari Solusi Terbaik untuk PKL

Dalam hal ini, kata Haemusri, pemerintah harus mengambil kebijakan alternatif. Dengan menyediakan aksesibilitas untuk kendaraan roda dua dan roda empat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved