Breaking News

Penanganan Covid

Pasien Covid-19 Dilarang Dikucilkan, Syarat Harus Ada Support System

Pernah menjalani proses Karantina selama lebih dari 100 hari, akhirnya hasil swab Ara Wiraswara baru dinyatakan negatif.

Editor: Budi Susilo
CNN via Tribunnews
ILUSTRASI - Virus Corona. Pasien Corona atau covid-19 dilarang dikucilkan, syarat harus ada support system. 

TRIBUNKALTIM.CO,  JAKARTA - Pasien Corona atau covid-19 dilarang dikucilkan, syarat harus ada support system.

Pernah menjalani proses Karantina selama lebih dari 100 hari, akhirnya hasil swab Ara Wiraswara baru dinyatakan negatif setelah melakukan test sebanyak 17 kali.

"Kurang lebih hampir 4 bulan (dikarantina) dengan 17 kali swab," kata Ara, seorang survivor covid-19 yang berhasil sembuh dalam wawancara radio Trijaya, Sabtu (3/10/2020).

Ara mengatakan hasil swab ke 11 dinyatakan negatif pada waktu itu, namun pada swab ke 12 kembali dinyatakan positif.

Kebijakan WHO diawal pandemi mengharuskan pasien covid-19 mempunyai hasil test negatif 2 kali, sehingga ia harus kembali di tes dan baru mendapatkan hasil tes negatif di tes ke 16 dan 17 secara berturut-turut.

Baca Juga: Masih Zona Orange covid-19, Jam Malam di Balikpapan Masih Berlaku

Baca Juga: Kronologi Kasus yang Menjerat Anggota DPRD Balikpapan, Kini Telah Dijebloskan di Lapas Klas IIA

Sebelumnya ia sempat menjalani isolasi intensif di RSUD Kota Bogor, namun karena sudah tidak memiliki gejala klinis Ara diperbolehkan pulang oleh dokter dan menjalani isolasi secara mandiri di rumah.

"Analisis dokter, silahkan menjalankan isolasi mandiri di rumah dengan harapan memperoleh imun yang lebih baik karena sudah bisa berkumpul dengan keluarga. Walaupun di rumah tetap menjalankan protokol kesehatan," ucapnya. 

Padahal saat pulang dari RSUD secara fisik Ara mengaku kondisi tubuhnya sudah membaik.

Justru mentalnya sangat terganggu saat tau hasil swabnya yang sempat negatif covid-19 kembali dinyatalan positif.

Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan

Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan

"Drop secara psikis, iya," imbuhnya. 

"Harapan yang sudah membumbung tinggi ketika menantikan hasil negatif, akhirnya saya mendapat negatif sekali. Setelah swab lagi hasilnya kembali positif itu harapan buyar lagi dan sangat mempengaruhi kesehatan mental saya," sambungnya. 

Satu yang sangat ia syukuri, keluarga kecilnya tidak ikut terpapar covid-19 karena ia dan keluarga sangat memperhatikan protokol kesehatan di rumah.

Menurutnya dukungan atau support system dari keluarga, kerabat, maupun masyarakat sangat dibutuhkan bagi pasien covid-19.

Ketika berbagi cerita dengan pasien covid-19, rata-rata mereka memiliki cerita yang sama dengan apa yang dialaminya.

Para survivor covid-19 juga merasa sendiri, merasa dikucilkan sahabat, keluarga ataupun tetangga.

"Saya berpikir teman-teman mantan penderita covid-19 punya cerita yang khas dan perjuangan yang luar biasa," tutur Ara. 

Baca Juga: Jadwal Penerapan Sanksi Tidak Pakai Masker di Samarinda, Pelanggar akan Disidang Yustisi

Baca Juga: Masih Zona Orange covid-19, Jam Malam di Balikpapan Masih Berlaku

Baca Juga: Cara Bikin Tubuh Tetap Bugar Selama WFH Kala Pandemi Corona ala Lembaga Anti Doping Indonesia

Hal ini yang membuatnya berinisiatif membuat gerakan Teman lawan covid-19 (Temanco), untuk membantu memberikan dukungan kesehatan mental bagi para survivor covid-19.

Ia berharap pengalamannya sebagai penyintas covid-19 dapat membantu pasien covid-19 yang masih berjuang untuk pemulihan.

"Jika diceritakan ulang pada pasien covid-19, siapa tau ini jadi salah satu stimulan untuk meningkatkan imunitas mereka," pungkasnya. 

Sekiranya ada 35 relawan di Temanco yang masing-masing menghandle satu pasien covid-19 berbagi cerita atau menemani pasien saat berjuang sembuh dari covid-19

Para survivor covid-19 bekerja memulihkan psikis pasien covid-19 sebagai teman curhat.

Temanco juga berupaya memberikan dukungan ekonomi bagi pasien covid-19 yang tidak mampu, serta memberikan edukasi bagi masyarakat agar tidak mengucilkan pasien covid-19.

Menurutnya masyarakat perlu ambil peran menjadi support system bagi penyintas covid-19 di lingkunganya.

Sehingga perlu ada edukasi juga bagi warga yang ketika ada tetangga yang terpapar covid-19 untuk mencegah kekhawatiran berlebihan karena tidak paham dan cendrung mengucilkan.

"Padahal kalau kondisi ini terjadi di pasien akan mendapatkan beban tambahan untuk pulih dari covid-19," kata Ara.

"Kami juga bergerak kearah pendampingan warga dan memberikan edukasi, agar menjadi support system bagi pasien covid-19. Ini juga menjadi obat psikisnya, insya Allah," lanjutnya.

Pemerintah lewat Satgas covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 4M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, selalu menjaga jarak, serta menghindari keramaian).

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan agar masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.

10 Cara Pencegahan Virus Corona

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.

3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).

Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan

Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian

4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).

6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

Pemakaman pasien laki-laki (BPN 2060), berusia 57 tahun, meninggal dunia pada 07 September 2020 jam 12.09 di RS Siloam dimakamkan di TPU KM 15.
Pemakaman pasien laki-laki (BPN 2060), berusia 57 tahun, meninggal dunia pada 07 September 2020 jam 12.09 di RS Siloam dimakamkan di TPU KM 15. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.

8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.

 UPDATE Virus Corona di Indonesia Sabtu 5 September 2020, Ada Kalimantan Timur Capai 4,815 Kasus

 Embarkasi Haji Balikpapan Disetujui Jadi RS Darurat, Tinggal Tunggu Droping Peralatan dari Pemprov

 Pendiri Kawal covid-19 Beberkan Positivity Rate Corona Indonesia Mengkhawatirkan

9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.

10. Selalu pantau perkembangan penyakit covid-19 dari sumber resmi dan akurat

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jangan Dikucilkan Pasien covid-19 Butuh Support System https://m.tribunnews.com/nasional/2020/10/03/survivor-covid-19-jangan-dikucilkan-pasien-covid-19-butuh-support-system?page=all
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved